Kamis, 12 November 2009

The Japanese Ghost Story of Okiku



Ghost Stories are a popular subject of Japanese woodblock prints. The ghost story of Okiku, an unfortunate servant maid, is one of the best known and was transformed into a Kabuki play and numerous novels.

The images on this page are link-sensitive and take you to other articles or web sites in which you might be interested.

Bancho Sarayashiki

In the kabuki play Bancho Sarayashiki, Okiku is a maid at the mansion of the Japanese samurai Tessan Aoyama. The samurai wants to seduce the cute girl but she rejects his advances. Aoyama uses a trick. He hides one of ten valuable Dutch plates and threatens Okiku to make public that she had stolen the plate unless she agrees to become his mistress. In her desperation Okiku throws herself into the well and drowns.

Okiku's ghost comes out every night, counting from one to nine and then breaks out into a terrible howling and sobbing. Finally Aoyama goes insane by the daily apparitions at night.




Different Versions of the Ghost Story of Okiku

There are different versions of the ghost story of Okiku. What they all have in common is the description of her ghost coming out of the well and counting from one to nine and then breaking out into a heart-rendering sobbing.

In another version, Okiku really breaks a plate and is killed by her master and her corpse is thrown into the well.

In yet another version, it is the wife of Aoyama, who breaks the plate. To hide her guilt, she throws the broken plate into the well and accuses Okiku of having it stolen. In this version she is also killed by her master for punishment and thrown into the well.

There is also an alternate version for the end of the story. To stop the nightly sobbing, a friend of the family of Aoyama is hired. He is hiding at the well during the night and after Okiku had counted from one to nine, he is stepping forward shouting loudly "ten". From then on the ghost of Okiku was never seen again.




The Himeji Castle Version

One of the tourist attractions on Himeji Castle is Okiku's well. In the Himeji version, Okiku was a servant of Aoyama, a retainer who planned a plot against his lord. Okiku overheard the plot and reported it to her lover, a loyal warrior. The plot was averted.

When Aoyama found out that Okiku had been the cause for his failure, he decided to kill her. So he accused her of having stolen one of ten valuable dishes. She was tortured to death and thrown into the well.

Okiku's well on Himeji Castle is in competition with another location of the well, the garden of the Canadian embassy in Tokyo - established on land bought from the Aoyama family. Looks like there are at least as many locations of the well of the poor girl as there are different versions of her story.

All the variations of the ghost story of Okiku have an extremely wrongful and cruel treatment of a poor girl of the lower classes in common. But different from the ghost story of Yotsuya, revenge towards the tormenter is not the big Leitmotiv (apart from one variation of the story).



Shinkei Sanju-roku Kai Sen - 36 New Ghosts


Among the ukiyo-e artists designing ghost subjects, Yoshitoshi Tsukioka (1839-1892) should be mentioned in first place. Yoshitoshi strongly believed in the existence of ghosts and was convinced that he had personally seen supernatural apparitions in his life.

The print of The Ghost of Okiku at the Dish Mansion was part of the series Shinkei Sanju-roku Kai Sen. It was Yoshitoshi's last series before his death (together with one One Hundred Aspects of the Moon) and was published from 1889 to 1892. The series can be found under different English translations like New Selection of 36 Apparitions or Thirty-six New Ghosts.

Towards the end of his life, the subjects of Yoshitoshi's prints were predominantly chosen from Japan's rich cultural tradition and history. It was an appeal of the artist to his countrymen not to give up their traditional values in exchange for the Western modernization that had begun in the Meiji period.

Rabu, 28 Oktober 2009


Nekomata (二尾 貓又) adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, dipercaya sebagai sebuah metamorfosis dari kucing peliharaan. Ia berasal dari Hutan Kematian di utara Hokkaido dan konon pertama kali ditemukan di Hutan Iblis Hokkaido, ia berasal dari Hutan Kematian (berbeda dengan hutan iblis) di utara Hokkaido. Bentuknya berupa monster kucing hitam raksasa, yang terkadang ditampilkan dengan dua sayap malaikat berwarna hitam yang besar. Dia adalah peliharaan Dewa Kematian. Nekomata hidup dari memakan mayat dan jiwa-jiwa orang mati.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Nekomata

Rabu, 21 Oktober 2009

Onryou


Onryou adalah hantu yang menaruh dendam kepada orang lain pada semasa hidupnya dan biasanya setelah meninggal ia akan gentayangan untuk membalas dendam kepada orang-orang tersebut. Penampakan Onryou biasanya digambarkan sebagai berikut :1.Rambut panjang terurai.2.Memakai kimono putih. 3.Pergelangan tangan menjuntai ke bawah. 4.Biasanya kaki tak tampak menjejak tanah.

The Kind of japan ghost

*Masyarakat Jepang dan Konsep Alam Gaib*Negara Jepang merupakan salah satu negara yang unik dan mempunyai latar belakang sejarah yang berpijak pada hal supranatural. Masyarakat Jepang meyakini adanya kekuatan batin manusia yang dapat memasuki dimensi lain yang penuh dengan kekuatan luar biasa. Dunia supranatural Jepang cara baik untuk menjelaskan yang tidak dapat dijelaskan dan sebuah cara untuk masuk lebih dalam lagi. Hal itu bisa dikatakan sebagai sebuah pencarian spiritual bagi para pencari hal mistik. Keajaiban ada di mana-mana dan kejadian ajaib yang supranatural mungkin sedang menunggu di sudut berikutnya. Dalam pemikiran orang Jepang, ketika seseorang meninggal dunia rohnya akan meninggalkan kehidupan ini menuju ke dunia yang kekal, setelah mencapai tempat tujuan ini rohnya harus menghabiskan beberapa waktu di antara tingkat keberadaan dalam sebuah tempat yang tidak jelas dan tidak pasti. Di tempat inilah roh dapat menjadi hantu penasaran yang dapat menghantui atau mengganggu orang-orang yang masih memiliki hubungan yang kuat dengannya. Para roh tersebut terus menghantui orang-orang di dunia sampai ada seseorang atau sesuatu yang bisa membebaskan mereka untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju keabadian. Konsep orang Jepang terhadap alam gaib adalah sebagai berikut :a.Bagi orang Jepang, semua fenomena alam yang hidup (animate) maupun yang tidak hidup (inanimate) bahkan benda buatan manusia sekalipun mempunyai potensi untuk menjadi hidup jika dimasuki oleh roh gaib.b.Tenaga gaib khusus atau fungsi dari roh atau dewa dapat mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan sifat dari wadah tempat bersemayamnya. Bukti dari disosiasi antara dewa dengan tempat persemayamannya itu, terletak pada adanya keyakinan bahwa suatu dewa dengan fungsi tertentu dapat saja mempunyai beberapa tempat persemayaman dan fungsi berbeda.Dalam tradisi Jepang mengenal beberapa makhluk halus, diantaranya adalah :1.怨霊(Onryou)Onryou adalah hantu yang menaruh dendam kepada orang lain pada semasa hidupnya dan biasanya setelah meninggal ia akan gentayangan untuk membalas dendam kepada orang-orang tersebut. Penampakan Onryou biasanya digambarkan sebagai berikut :1.Rambut panjang terurai.2.Memakai kimono putih. 3.Pergelangan tangan menjuntai ke bawah. 4.Biasanya kaki tak tampak menjejak tanah. 2.産女 (Ubume)Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, Ubume adalah sosok hantu wanita yang meninggal ketika mengandung (lalu melahirkan dalam kubur) sehingga meninggalkan anak yang masih bayi dan hantu tersebut selalu kembali untuk merawat anaknya dengan membawa gula-gula. Apabila di Indonesia hantu ini sejenis dengan Kuntilanak atau Sundel Bolong. Penampakan Ubume hampir sama dengan penampakan Onryou, hanya kisah asal muasalnya saja yang berbeda.3.船幽霊(Funa Yuurei)Funa Yuurei adalah hantu yang berasal dari manusia yang tewas di tengah lautan. Mereka biasanya menampakkan diri pada penumpang kapal dan berpura-pura meminta bantuan kepada para penumpang, setelah itu mereka akan membalikkan kapal tersebut sehingga semua penumpang meninggal. 4.座敷童子 (Zashiki Warashi)Zashiki Warashi adalah hantu yang berwujud anak-anak yang seringkali nakal daripada membahayakan. Hantu ini bisa juga disebut Zashiki-bokko. Zashiki bisa diartikan sebagai penutup lantai rumah atau tatami sedangkan Warashi adalah hantu anak-anak. Penampakan Zashiki Warashi adalah seperti anak kecil yang berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Berambut cepak dan berwajah merah. Apabila di Indonesia hantu seperti ini disebut tuyul. Biasanya hantu anak-anak ini berkeliaran di sekitar rumah dan hantu ini mencari perhatian dengan cara yang bermacam-macam, seperti meninggalkan jejak kaki di lantai, membunyikan musik di ruang tamu atau tiba-tiba duduk di atas futon. Hantu ini paling senang menampakkan diri pada anak kecil. Mungkin karena usia mereka sebaya.